Don't Follow Valentine Days
Semua remaja mungkin sudah mengetahui hari perayaan ini. Perayaan ini diadopsi dari orang-orang barat. Bagi yang sudah paham dengan bahaya ini, saya hanya mengajak untuk membantu mengingatkan mereka yang masih menatakan valentine days itu boleh.
Mengapa saya katakan bahaya? Pasalnya sasaran ini targetnya adalah kaum pemuda yang awam muslim, jika mereka kristen atau non-muslim tak menjadi masalah. Bahaya terhadap generasi, merusak keturunan/nasab (jika terjadi saling hubungan seks).
Biasanya orang-orang barat mengisi aktivitasnya di hari valentine days dengan dansa bareng, saling mengucapkan kata-kata romantis kepada pasangannya, pesta-pesta (gak jelas), sampai tradisi memberikan coklat.
Budaya itu ditiru oleh orang indonesia, yang kebanyakan dari mereka adalah para pemuda yang mengisi hari valentinenya dengan pacarnya yang bukan muhrim.
Saya juga mendapatkan share gambar dari “tetangga”. Gambar coklat + kondomnya. Entah itu Coklat bonus Kondom ataukah Kondom bonus Coklat, hahaha...
Sangat berbahaya jika ini memang dibeli oleh muslim awam yang bujang, bisa-bisa setan akan menjerumuskan pada maksiat.
Bagi orang tua yang sadar, beri taukan tentang bahaya ini. Beritahukan ini kesemua muslim yang masih mengacuhkan masalah ini. Jangan mudah ikut-ikutan budaya maksiat.
Mumpung masih ada 6 hari lagi untuk meng-kampanyekan “Don't Follow Valentine Days”. Sebarkan atau anda buatlah tulisan tentang bahayanya valentine days untuk muslim.
Agar madhorotnya tidak menjadi besar maka, alangkah baiknya jika kita mengkampanyekan “Don't Follow Valentine Days”.
Namun... ada orang yang bisa mengucapkan kata “kasih sayang” kepada orang-orang yang kita kasihi (misalkan istri, anak, ibu, ayah, keluarga). Itu tidak menjadi masalah. Tapi kenapa harus pake Coklat? Jawab sendiri aja! Hahaha...
Jangan mudah ikut-ikutan budaya yang bukan berasal dari islam. Sekian...
Mengapa saya katakan bahaya? Pasalnya sasaran ini targetnya adalah kaum pemuda yang awam muslim, jika mereka kristen atau non-muslim tak menjadi masalah. Bahaya terhadap generasi, merusak keturunan/nasab (jika terjadi saling hubungan seks).
Biasanya orang-orang barat mengisi aktivitasnya di hari valentine days dengan dansa bareng, saling mengucapkan kata-kata romantis kepada pasangannya, pesta-pesta (gak jelas), sampai tradisi memberikan coklat.
Budaya itu ditiru oleh orang indonesia, yang kebanyakan dari mereka adalah para pemuda yang mengisi hari valentinenya dengan pacarnya yang bukan muhrim.
dari "tetangga". Tragedi 2012 |
Saya juga mendapatkan share gambar dari “tetangga”. Gambar coklat + kondomnya. Entah itu Coklat bonus Kondom ataukah Kondom bonus Coklat, hahaha...
Sangat berbahaya jika ini memang dibeli oleh muslim awam yang bujang, bisa-bisa setan akan menjerumuskan pada maksiat.
Bagi orang tua yang sadar, beri taukan tentang bahaya ini. Beritahukan ini kesemua muslim yang masih mengacuhkan masalah ini. Jangan mudah ikut-ikutan budaya maksiat.
Mumpung masih ada 6 hari lagi untuk meng-kampanyekan “Don't Follow Valentine Days”. Sebarkan atau anda buatlah tulisan tentang bahayanya valentine days untuk muslim.
Bedanya Valentine days dengan Hari Kasih sayang
Sangatlah berbeda. Selain hari peringatan Valentine days ada juga Hari Ibu Nasional atau mungkin Hari Bapak, yang sama-sama hari yang melambangkang kasuh sayang. Sebab Rosulullah sendiri menyuruh ummatnya untuk saling kasih sayang. Hari Kasih sayang itu juga tidak terpaut hanya pada tanggal 14 Feb saja, tiap hari...“Barang siapa tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayanginya”. (H.R. Tirmidzi).Namun masalahnya... [Opini] Biasanya, hari valentine itu sangat IDENTIK dengan memberikan “kasih sayang” terhadap Pacar yang bukan Muhrim. Sehingga ini sangat haram, sebab bukti sudah jelas ada dalil yang mengharamkan pacaran bukan muhrim.
Agar madhorotnya tidak menjadi besar maka, alangkah baiknya jika kita mengkampanyekan “Don't Follow Valentine Days”.
Namun... ada orang yang bisa mengucapkan kata “kasih sayang” kepada orang-orang yang kita kasihi (misalkan istri, anak, ibu, ayah, keluarga). Itu tidak menjadi masalah. Tapi kenapa harus pake Coklat? Jawab sendiri aja! Hahaha...
Jangan mudah ikut-ikutan budaya yang bukan berasal dari islam. Sekian...
Labels
Opini
Post A Comment
No comments :
Jangan lupa Komentarnya...