Alasan Mengapa Taraweh Semakin "Maju"
Ilustrasi Taraweh | merdeka.com |
Seperti halnya pada Event setiap Romadhon. Biasanya awal Romadhon itu Shofnya sampai bludak, akhirnya DKM mau enggak mau, harus menyediakan tempat, mungkin dengan menggelar terpal, pasang tenda.
Bener gak sih?.. Hampir semua masjid di seluruh Indonesia memang begitu.
Mungkin ada banyak faktor yang membuat Taraweh Romadhon Shaf penuh itu tidak bertahan lama.
Pertama, Mungkin saja faktor Ikut-ikutan saja sehingga gampang Futur. Padahal Qur'an dikatakan
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka (istiqomah), maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan bergembiralah dengan jannah (surga) yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS Fushilat [41]: 30).
Futur itu artinya males, tidak Istiqomah.
Kedua, mungkin faktor Imam yang terlalu lambat atau cepet banget. Coba dech, para imam itu seharusnya melihat kondisi makmumnya. Jika memang rata-rata jama'ahnya adalah Para Orang Tua, tidak pantas untuk berpanjang-panjang.(menurut pandangan saya)
Faktor Imam itu pengaruh banget, imam yang suaranya enak dan bagus biasanya masjidnya penuh, artinya harus sejak awal Romadhon. Sehingga makmum merasa nyaman untuk sholat dimasjid.
Ketiga, mungkin ini juga penting, yaitu kenyamanan tempat sholat. Terutama anak-anak yang bikin gaduh sehingga sholat gak nyaman. Sepertinya perlu disediakan khusus bagi anak-anak. Dan satu lagi, kondisi masjid yang gak ada kipas angin atau ACnya. Panaaasss...hehehe tapi benerkan?
Ada budaya yang biasanya ada disebagian masjid-masjid, biasanya ada Tukang Cilok, Batagor, Bakso dsb di deket gerbang Masjid, itu pengaruh banget ke anak-anak. Akibatnya anak-anak selepas sholat Isya langsung kluyuran ke tempat jajanan. Malah bikin rame. (Pengamatan)
Menurut kalian itu positif atau negatif? Memang sih, para pedagang akhirnya dapet untung (dapet berkahnya), tapi kalo memang berimbas pada kekhusyukan sholat taraweh jadinya kan malah enggak baik. Entah-lah, ini solusinya bagaimana?
Apa perlu mengikuti kayak di Qatar, coba dech baca yang ini, Qatar Larang Anak-anak Sholat Taraweh di Masjid. Opini terserah Anda...
Keempat, Terpenting... sepertinya motivasi itu harus ada. Jawabannya ada di Tafsir At-Taubah ayat 18.
https://docs.google.com/document/d/1opLyPyzs4gPFUcuRL9YK7CN36--lw4htdAIgFBK-YiA/edit
Padahal Shalat Tarawih memiliki keutamaan yang sangat besar. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,
“Barangsiapa melakukan qiyam ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari no.37, Muslim no.759)
Yang dimaksud qiyam ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An-Nawawi. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 6/39)
Terakhir... Namun pada akhrinya juga kita juga harus punya prasangka yang baik terhadap Orang. Jika memang setiap Malam selepas Isya', orang itu memang memiliki kesibukan yang tidak bisa dilewatkan, kita tidak memaksakan untuk datang.
Soalnya kita juga tidak mengetahui kepentingan orang lain itu apa. Atau ada Ibu-ibu yang bisa khusyu' qiyamullail (taraweh) jika dikerjakan di rumah. Ya mungkin gara-gara sebab berisik, panas, imam gak enak, imam kecepetan, imamnya kelambatan, dsb. (Mungkin)
Ini hanya sekedar Opini penulis, jika ada yang salah, mohon dimaklumi. Sekian.
Post A Comment
No comments :
Jangan lupa Komentarnya...